Text

Panduan Konseling Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan Diabetes Melitus

---

Diabetes Melitus merupakan gangguan proses metabolisme gula darah yang berlangsung kronik ditandai dengan tingginya kadar gula darah yang diakibatkan oleh gangguan pengeluaran insulin, resistensi insulin atau keduanya. Dikhawatirkan terjadi kerusakan mata, ginjal, jantung dan saraf bila kadar gula darah tetap tinggi. Penderita Diabetes Melitus dapat mengalami gangguan fungsi jantung yang berakibat kematian, iskemik dan stroke lebih berpotensi dua sampai empat kali dari pada populasi yang tidak mengalami Diabetes Melitus (Bilous dan Donelly, 2010).

Beberapa upaya-upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan instansi terkait dari tahun ke tahun untuk menekan jumlah penderita Diabetes Melitus dengan cukup intens namun belum ada sarana media yang informatif. Edukasi merupakan pilar utama dalam memberikan pencegahan primer tentang penyakit Diabetes Melitus. Edukasi meliputi konseling kesehatan dengan penderita Diabetes Melitus.

Hasil penelitian yang dilakukan tentang kejadian stres pada penderita Diabetes Melitus di RSUD kota Madiun menyatakan bahwa 51,1 % penderita Diabetes Melitus mengalami stres sedang yang bersumber dari penyakit yang diderita. Stres disebabkan kurang pengetahuan tentang penyakit. Semakin tinggi stres maka semakin tinggi kadar gula darah. Saat seseorang mengalami stres terjadi peningkatan adrenalin, yang menyebabkan terjadi peningkatan gula dalam tubuh lebih dari biasanya. Pemberian informasi tentang penyakit Diabetes Melitus dapat mengurangi stres pada penderitanya. Konseling merupakan salah satu cara pemberian informasi.

Pemberian informasi dengan konseling memberikan dampak positif bagi pasien dan keluarga berupa berkurangnya faktor yang memunculkan stres dan dukungan emosional (Lina, 2013). Salah satu informasi terpenting untuk penderita diabetes melitus adalah informasi gizi berupa konseling gizi, pengelolaan dan pengendalian kadar gula darah serta pencegahan komplikasi pada penderita diabetes melitus.

Secara umum konseling gizi memberikan dampak pada keputusan klien dalam perilaku diet yang dapat meningkatkan cara memilih kebutuhan gizi yang baik dan berkualitas, adanya perubahan perilaku meliputi perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan perubahan tindakan. Dalam konseling gizi terjadi pertukaran informasi dengan memberikan kesempatan konselor dan pasien saling mengemukakan pendapat. Konselor memberikan informasi dan arahan yang positif yang dapat mengubah informasi negatif. Konselor juga mengarahkan klien untuk mampu menentukan sikap dan keputusan untuk mengatasi masalah gizi yang dialami. Jadi tujuan konseling terutama pada perubahan perilaku pada pasien yang terkait gizi sehingga mampu meningkatkan kualitas gizi dan kesehatannya serta dapat melakukan pengendalian kadar gula darah (Putu, dkk 2018).

---

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

616.46 LUT p

Penerbit

Yogyakarta : Deepublish., 2020

Deskripsi Fisik

vi + 29 hlm,17.5x25 cm

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

978-623-02-0680-1

Klasifikasi

616.46

Tipe Isi

text

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

Diabetes Melitus

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

-

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar